Mudahnya Menjadi Seorang "Salafi" Hari Ini

Mudahnya Menjadi Seorang "Salafi" Hari Ini
Cukup beli gamis seharga 200 ribu, pakai celana cingkrang senilai 50 ribu, panjangkan jenggot, lalu datang ke ta’lim “radio cap sunnah”, dan berbaik-baik dengan orang ta’limnya. Sudah, itu saja telah diakui sebagai “Salafy”, lalu berhak tampil di tengah masyarakat sebagai Ahlus Sunnah dan Ahlul Haq. Tidak perduli bacaan al-qur’annya belepotan, tidak perduli jarang shalat malam, tidak perduli masyarakat jijik dengan sikapnya. Itulah fakta yang ada di lapangan.

Sunnah bukan sebatas penampilan, bukan sebatas poligami, bukan sebatas jualan herbal, bukan sebatas “tukang” bekam, bukan sebatas memiliki nama kun-yah “abu atau ummu”.

Tilawah Al-Qur’an secara tartil dan benar adalah sunnah, bangun dan shalat malam adalah sunnah, menunggu waktu syuruq adalah sunnah, sedekah harta bahkan senyum kepada sesama adalah sunnah, membantu pekerjaan istri adalah sunnah, berbuat baik kepada tetangga adalah sunnah, berkata dan berprasangka baik adalah sunnah, menghargai yang berbeda dengannya adalah sunnah, bekerja dengan giat adalah sunnah, haji Umroh dan Qurban adalah sunnah.

Pointnya, hampir dimana ada maslahat maka di sana ada sunnah. Anehnya, ada yang baru bisa sebatas penampilan sudah mengklaim dirinya paling nyunnah dan yang berbeda dengan dirinya tidaklah nyunnah. Di sisi lain, ada banyak orang “umum” yang diam-diam telah melakukan mayoritas amalan sunnah tersebut di atas secara rutin TANPA PERLU koar-koar dan merasa paling ‘NYUNNAH’.

@NgajiOnlineBarengUstadMaaherAt-Thuwailibi

Sumber : https://www.facebook.com/Ustadz-Maaher-At-Thuwailibi-204982493424283/

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.