Kami Tidak lagi Menyebutnya 'Wahabi'

Kami Tidak lagi Menyebutnya 'Wahabi'(curahan hati santri aswaja sejati)

✍🏻 Team Kajian Rumah Pojok.

Alhamdulillah kami adalah sekelompok team kajian rumah pojok, yang kami dedikasikan waktu luang kami untuk membantah argumen-argumen segelintir kelompok yang gemar menyesatkan dan membid'ahkan muslim diluar golongannya bahkan dengan ringan lidah mereka mengatakan bahwa kami yang muslim ini sebagai ahli neraka.

Kami beserta anggota yang lain, setiap hari di sibukkan dengan menulis dan menviralkan apa yg telah kami siapkan untuk membantah dan menyerang balik doktrin-doktrin kaum Talafi yang dulu kami sebut dengan nama ‘Wahabi’.

Seiring berjalan-nya waktu dan permusuhan demi permusuhan semakin meruncing bukan hanya di dunia maya bahkan sampai di dunia nyata, kami kerahkan semua daya dan upaya untuk melawan dan menyerang, dalam benak kami saat itu, tidak ada lagi musuh utuma kami selain kelompok yang kami sebut sebagai wahabi tersebut.

Subhanallah di saat kami memandang hitamnya kedengkian dan kebencian mereka terhadap kami, ada sedikit cahaya terang yang kami lihat dan lambat laun sinarnya semakin terang dan mulai tampak kemilaunya.

💡 *Cahaya tersebut menerangi disaat yang lain berusaha memadamkan*
💡 *Cahaya tersebut mengajak pada persatuan di saat yang lain menginginkan permusuhan*
💡 *Cahaya tersebut mengajak saling mencintai di saat yang lain memusuhi*
💡 *Cahaya itu ingin bergandengan tangan di saat yang lain enggan*
💡 *Cahaya itu inginkan persaudaraan di saat yang lain menginginkan permusuhan*

Cahaya kecil itu adalah dua sosok Ustadz muda Salafi yang kharismatik; Ustadz Abdullah Shalih Al-Hadrami dan Ustadz Maaher At-Thuwailibi, dua da’i muda salafi garis lurus yang anti perpecahan dan anti permusuhan ini kemudian muncul dipermukaan dengan masing-masing karakternya yang relatif berbeda. namun tujuan utama mereka berdua ternyata sama; yaitu ukhuwah islamiah dalam bingkai Ahlussunnah Wal-Jama'ah apapun toriqoh dan manhajnya serta organisasi nya. Awalnya, kami anggap beliau-beliu ini taqiyyah (pura-pura), namun sebuah kejujuran yang tulus dan luhur tidak mungkin bisa bersatu dengan dusta dan tipu-daya, kami bisa rasakan niat tulus dan ikhlas dari mereka, kendati-pun kami belum pernah berjumpa langsung beliau-beliau dan hanya menikmati ceramah-ceramah dan tulisan-tulisan mereka.

Da’i-da’i muda ini menempuh jalan sebagai mana yang perintah Allah:
"واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا"
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai”. [Qs: Ali-Imran: 103]

Dan sesuai petunjuk Rasulullah, seperti di sebutkan didalam hadits riwayat Imam Muslim bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah ridha kepada kalian (umat islam) yang berpegang teguh kepada tali agama Allah dan tidak bercerai-berai".

Oleh sebab itu kami tak lagi memanggil mereka dengan nama-nama atau julukan yang tidak mereka senangi, kami akan memanggil saudara-saudara kami dengan panggilan yang mereka senangi.

Sosok bersahaja dan tulus demi persatuan akan kita dapati baik lewat tulisan-tulisan dan video maupun rekaman ceramah beliau. Dan yang telah mampu merubah cara pandang kami terhadap saudara-saudara kami Salafi Garis Lurus yang dulunya kami anti-pati terhadap mereka dan memukul rata, sekarang kami sadar bahwa masih ada orang-orang baik dan adil yang akan selalu membawa cahaya persaudaraan yang haqiqi untuk persatuan dan kejayaan umat islam.

Terima kasih Ustadz Abdullah Shalih Al-Hadrami dan terima kasih Ustadz Maaher At-Thuwailibi. Anda telah mengajarkan kepada kami nikmat dan lezatnya persaudaraan dan menjauhkan kami dari pahit dan getirnya permusuhan.

Semoga perjuangan antum yang mulia dan luhur ini akan di ikuti oleh yang lain-nya dan tentunya halangan dan rintangan yang amat berat sudah menanti antum, baik dari depan maupun dari belakang. Semoga Allah senantiasa memberi antum kekuatan dan istiqomah.

Aamin Ya Robbal Alamin.
#rumah pojok penuh kenangan#

Sumber : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=210796276176238&id=204982493424283 

Related Posts

Ayo Belajar Islam

"Ayo belajar ilmu fiqih, agar tidak mudah menyalahkan orang dan tidak gampang bilang bid'ah kepada sesama muslim." "Ayo belajar fiqih ihktilaf, agar tidak merasa paling benar sendiri." "Ayo belajar perbandingan mazhab, agar tidak merasa selain kami sesat." (Kajian Medina)

Kajian Medina

Blog Kajian Medina : Cerdaskan Umat Lewat Kajian Khilafiyah, Ikhtilaf dan Ukhuwah oleh Ustadz dan Tokoh Sebagai Pencerahan Menuju Persatuan Islam Ahlus Sunnah Waljamaah.